
Survei BPS: Angka Kemiskinan di Banten Naik 6,63% Jadi 857,64 Ribu Orang
15 Februari 2021
Banten - Angka kemiskinan di Provinsi Banten kembali mengalami kenaikan sebesar 6,63% atau
15 Februari 2021
Banten - Angka kemiskinan di Provinsi Banten kembali mengalami kenaikan sebesar 6,63% atau
Banten – Angka kemiskinan di Provinsi Banten kembali mengalami kenaikan sebesar 6,63% atau orang miskin di Banten bertambah 81,65 ribu. Kenaikan angka kemiskinan di Banten tercatat pada September 2020.
Angka kemiskinan Provinsi Banten hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan September 2020 sebesar 6,63 persen, mengalami peningkatan sebesar 0,71 poin dibanding periode sebelumnya pada Maret 2020 yang sebesar 5,92 persen.
Bertambahnya jumlah penduduk miskin sebanyak 81,65 ribu orang dari 775,99 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 857,64 ribu orang pada September 2020
“Angka kemiskinan ini adalah periode September 2020 berarti sudah terjadinya Covid-19 secara yang lebih masif,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Adhi Wiriana dalam keterangannya yang disampaikan secara daring, Senin (15/2/2021).
Sumbangsih angka kemiskinan terhadi di perkotaan dan pedesaan. Perbandingabnya, survei BPS pada Maret 2020 angka kemiskinan di perkotaan sebesar 5,03%, sementara pada September 2020 naik menjadi 5,85%. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2020 sebesar 8,18 persen naik menjadi 8,57 persen pada September 2020.
Lebih rinci, BPS merilis angka kemiskinan di perkotaan dan pedesaan selama periode Maret 2020-September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 67,31 ribu orang, dari 472,84 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 540,15 ribu orang pada September 2020. Di daerah perdesaan naik sebanyak 14,35 ribu orang, dari 303,14 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 317,49 ribu orang pada September 2020.
“Pada bulan September 2020 kita ketahui terjadi oeningkatan angka kemiskinan dan ini patut diduga karena menang salah satu dampak merebaknya pandemi virus COVID-19,” ujarnya.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Pada September 2020, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan tercatat sebesar 71,89 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi Maret 2020 yang sebesar 71,78 persen.
“Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan September 2020 di perkotaan dan di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, susu bubuk, serta kopi bubuk & kopi instan (sachet). Sementara komoditi non makanan penyumbang terbesar Garis Kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan,” tuturnya.
BPS melakukan survei setahun 2 kali, biasanya dilakukan pada Maret dan September di tahun yang sama.
Cilegon – Krakatau Posco resmi membuka program internship atau magang bagi mahasiswa Politeknik Industri Petrokimia
Baca SelengkapnyaCilegon – Usulan Ketua GRIB Jaya Cilegon, Sahruji soal dana tanggung jawab sosial perusahaan atau
Baca SelengkapnyaCilegon – Memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang yang diperingati selama satu bulan mulai
Baca SelengkapnyaSerang – Wanita muda ditemukan tewas diduga bunuh diri di galian C, Kramatwatu, Serang, Banten.
Baca SelengkapnyaSerang – Polisi menangkap pria berinisial US (48) pelaku peredaran uang palsu di Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaTangerang – Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaCilegon – DPC PPP Cilegon menggelar workshop bagi seluruh kadernya. Ketua DPC PPP Cilegon, Sahruji
Baca SelengkapnyaJakarta – Mahkamah Konstitusi menghapus ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil
Baca SelengkapnyaJakarta – Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, masuk dalam daftar finalis tokoh paling korup di
Baca SelengkapnyaCilegon – PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui salah satu Unitnya yaitu Unit Bisnis Pembangkitan
Baca Selengkapnya