Cilegon – Sebanyak 402 karyawan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) menjalani tes urine. Tes narkoba itu diikuti staf hingga Direktur Utama PT KBS.
Dirut PT KBS Akbar Djohan mengatakan, tes urine dilakukan sebagai upaya deteksi dini untuk mengetahui apakah ada karyawan PT KBS yang terbukti menggunakan narkoba. Pihaknya tidak akan mentolerir jika didapati karyawan yang memakai atau mengedarkan narkoba.
“Kami zero tolerance, tidak ada ruang sedikitpun bagi siapapun di KBS ini untuk menggunakan dan mengedarkan narkoba,” kata Dirut PT KBS, M Akbar Djohan melalui keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).
Sementata itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cilegon, Raden Fadjar Widjanarko mengatakan, upaya deteksi dini tersebut dilakukan bekerja sama dengan PT KBS. Tes narkoba itu, kata dia, mengingat aktifitas pelabuhan bersentuhan dengan kegiatan orang dari luar negeri.
“Jika kita dapat menangkal narkoba dikalangan kita, kita mampu menjaga negara kita dari keterpurukan. Dan upaya ini sudah dilakukan di PT KBS dan saya sangat mengapresiasi ini,” katanya.
Dari 402 orang yang menjalani tes urine. Tidak ditemukan adanya karyawan positif narkoba.