Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Pekerja Lokal Minim, Warga Suralaya Merasa Dianaktirikan di Proyek PLTU 9 & 10

Pekerja Lokal Minim, Warga Suralaya Merasa Dianaktirikan di Proyek PLTU 9 & 10

Cilegon – Warga Suralaya menilai kurang dilibatkan pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 & 10. Mereka merasa dianaktirikan lantaran warga lokal yang bekerja di proyek tersebut minim.

Pembangunan mega proyek pembangkit listrik di Suralaya itu dinilai masih banyak mendatangkan pekerja dari luar daerah. Sementara warga Suralaya belum maksimal dilibatkan dalam proyek tersebut.

“Saya lihat tenaga kerjanya banyak dari luar. Ring 1 ada 3 itu kami nggak setuju, di Amdal disebut prioritas (warga) Suralaya, jadi prioritas selama warga Suralaya skill itu ada, tidak ada itu dari luar,” kata warga Suralaya, Budi pada rapat dengar pendapat Komisi II DPRD Cilegon, Senin (8/11/2021).

Pelibatan minimnya tenaga kerja lokal juga diamini oleh anggota DPRD Cilegon Dapil Pulomerak-Grogol, Erick Rebiin. Ia melihat kurangnya koordinasi manajemen proyek dengan warga sekitar jadi penyebab kegaduhan soal perekrutan tenaga kerja.

Orang Suralaya kalau bicara tenaga kerja proyek, kami lahirnya dari cerobong PLTU, mereka sudah biasa welder dan lain sebagainya. Tidak ada alasan lagi warga Suralaya dianggap tidak punya skill,” ujarnya.

Erick mengatakan, ketimpangan pelibatan tenaga kerja lokal terjadi ketika banyaknya tenaga kerja luar daerah Cilegon yang bekerja di proyek tersebut. Salah satu contoh adalah soal sertifikasi pekerjaan ketinggian di proyek tersebut.

Yang lebih miris lagi perekrutan tenaga kerja Suralaya itu hampir 600, kedua orang luar Cilegon datang ke Cilegon langsung direkrut tenaga kerja PT KOIN langsung ditraining tapi warga Suralaya susah sekali mendapat sertifikat ketinggian, ditraining tapi nggak lulus-lulus,” katanya.

Sementara, Deputi Manager PT Indo Raya Tenaga (IRT), Kardi mengatakan, pihaknya sudah menekankan kepada perusahaan sub-kontraktor yang mendapat jatah di proyek tersebut, bahwa pekerjanya 30 persen harus warga lokal.

Ia mengatakan ada sekitar 60 perusahaan sub-kontraktor lokal baik yang mendapat jatah baik dari PT Doosan maupun PT Hutama Karya selaku kontraktor utama.

Kami menekankan juga untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, ada beberapa pengusaha lokal yang bekerja di kami untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal,” katanya.

Menurut Kardi, para pengusaha lokal tersebut sudah dipanggil terkait permasalahan pelibatan tenaga kerja lokal. Ada beberapa kendala yang dihadapi pengusaha lokal yang tidak menyerap tenaga kerja lokal, salah satunya adalah tahap pembangunan saat ini masih memerlukan tenaga non-skill.

“Kita terus berusaha untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, namun memang bertahap, pertengahan November mudah-mudahan penyerapan tenaga kerja lokal lebih banyak lagi,” katanya.

(qbl/red)

Pagar Laut Misterius Sepanjang 30,16 Km di Pesisir Tangerang, Kok Bisa Pemerintah Tak Tahu?
Pagar Laut Misterius Sepanjang 30,16 Km di Pesisir Tangerang, Kok Bisa Pemerintah Tak Tahu?

Tangerang – Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi sorotan

Baca Selengkapnya
PPP Cilegon Gelar Workshop, Minta Kader Beri Pendidikan Politik ke Rakyat
PPP Cilegon Gelar Workshop, Minta Kader Beri Pendidikan Politik ke Rakyat

Cilegon – DPC PPP Cilegon menggelar workshop bagi seluruh kadernya. Ketua DPC PPP Cilegon, Sahruji

Baca Selengkapnya
MK Hapus Syarat Minimal 20 Persen Pencalonan Presiden
MK Hapus Syarat Minimal 20 Persen Pencalonan Presiden

Jakarta – Mahkamah Konstitusi menghapus ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil

Baca Selengkapnya
Jokowi Masuk Finalis Tokoh Dunia Terkorup Versi Organisasi Jurnalisme Investigasi Internasional
Jokowi Masuk Finalis Tokoh Dunia Terkorup Versi Organisasi Jurnalisme Investigasi Internasional

Jakarta – Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, masuk dalam daftar finalis tokoh paling korup di

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Pastikan ‘Tulang Punggung’ Kelistrikan Jamali Aman Hadapi Nataru
Menteri ESDM Pastikan ‘Tulang Punggung’ Kelistrikan Jamali Aman Hadapi Nataru

Cilegon – PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui salah satu Unitnya yaitu Unit Bisnis Pembangkitan

Baca Selengkapnya
Terima Penghargaan KIP 2024, Kadis PUPR Banten: Hasil Perbaikan Bersama
Terima Penghargaan KIP 2024, Kadis PUPR Banten: Hasil Perbaikan Bersama

Serang – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menerima

Baca Selengkapnya
3 Bocah SD Hanyut di Serang Sepulang Sekolah Ditemukan Tewas
3 Bocah SD Hanyut di Serang Sepulang Sekolah Ditemukan Tewas

Serang – Tiga bocah SD yang hanyut sepulang sekolah di Baros, Kabupaten Serang ditemukan tewas.

Baca Selengkapnya
3 Bocah SD di Baros Hanyut saat Pulang Sekolah
3 Bocah SD di Baros Hanyut saat Pulang Sekolah

Serang – Tiga bocah SD dilaporkan terbawa arus sungai saat lewati jembatan di belakang SMP

Baca Selengkapnya
Jalan Cipanas-Citorek Longsor, DPUPR Banten Targetkan Penanganan Selesai Sepekan
Jalan Cipanas-Citorek Longsor, DPUPR Banten Targetkan Penanganan Selesai Sepekan

Lebak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten langsung menangani ruas jalan

Baca Selengkapnya
Sahruji Pimpin Ormas Besutan Hercules GRIB Jaya di Cilegon
Sahruji Pimpin Ormas Besutan Hercules GRIB Jaya di Cilegon

Cilegon – Ormas besutan Hercules, GRIB Jaya kini mulai eksis di Cilegon, Banten. Hercules menunjuk

Baca Selengkapnya