Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Ilmu Sosial Indonesia dalam Krisis Identitas: Upaya Mengatasi Kemandekan dan Ketergantungan

Ilmu Sosial Indonesia dalam Krisis Identitas: Upaya Mengatasi Kemandekan dan Ketergantungan

Serang – Ilmu sosial di Indonesia sampai saat ini masih menghadapi masalah mendasar, yaitu krisis identitas dan ketergantungan terhadap teori Barat. Banyak kajian sosial di Indonesia yang masih menggunakan konsep, teori, dan pendekatan dari luar negeri tanpa menyesuaikannya dengan kondisi masyarakat lokal. Padahal, realitas sosial Indonesia memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dari negara-negara Barat.

Krisis identitas ini muncul karena ilmu sosial di Indonesia berkembang bukan dari pengalaman dan pemikiran masyarakatnya sendiri, melainkan dari warisan kolonial dan pendidikan Barat. Akibatnya, teori sosial sering kali terasa “jauh” dari kenyataan rakyat Indonesia — misalnya teori modernisasi yang memandang kemajuan hanya bisa dicapai dengan meniru Barat, padahal masyarakat Indonesia memiliki nilai gotong royong dan kebersamaan yang juga bisa menjadi dasar kemajuan.

Kondisi ini membuat ilmu sosial kita mandek, tidak tumbuh menjadi ilmu yang mandiri dan relevan dengan kebutuhan bangsa. Banyak penelitian sosial hanya meniru atau mengulang teori asing tanpa berusaha menciptakan teori baru yang sesuai dengan konteks Indonesia.

Untuk mengatasi kemandekan dan ketergantungan ini, beberapa langkah penting dapat dilakukan. Pertama, mengembangkan teori sosial yang berbasis pada nilai dan pengalaman lokal, seperti nilai gotong royong, musyawarah, dan solidaritas sosial. Nilai-nilai ini bisa menjadi dasar teori sosial khas Indonesia. Kedua, memperkuat penelitian lapangan dan pendekatan interdisipliner agar ilmu sosial lebih dekat dengan realitas masyarakat. Ketiga, memberikan ruang bagi pemikiran kritis dan dialog antarbudaya, sehingga ilmuwan Indonesia tidak hanya menjadi “konsumen teori Barat”, tapi juga produsen pengetahuan baru.

Contohnya, penelitian tentang konflik sosial di desa sebaiknya tidak hanya memakai teori konflik Karl Marx, tetapi juga menelaah nilai adat dan mekanisme lokal penyelesaian masalah, seperti musyawarah desa atau lembaga adat. Dengan begitu, ilmu sosial Indonesia bisa tumbuh dari bawah, dari realitas masyarakatnya sendiri.

Akhirnya, membangun ilmu sosial yang mandiri bukan berarti menolak Barat sepenuhnya, tetapi mengadaptasi teori luar dengan kearifan lokal. Hanya dengan cara itu ilmu sosial Indonesia dapat keluar dari krisis identitas, menjadi lebih relevan, kritis, dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Penulis: Naila Az’zahra, Angga Rosidin, S.I.P., M.A.P., Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.I.P., M.Sos

Program Studi Administrasi Negara, Universitas Pamulang (UNPAM) Kampus Serang

Mahasiswa dan Etika Bermedia Sosial: Belajar dari Pemikiran Immanuel Kant
Mahasiswa dan Etika Bermedia Sosial: Belajar dari Pemikiran Immanuel Kant

Serang – Media sosial sudah jadi bagian penting dalam kehidupan mahasiswa masa kini. Dari tempat

Baca Selengkapnya
Ilmu Sosial Indonesia dalam Krisis Identitas: Upaya Mengatasi Kemandekan dan Ketergantungan
Ilmu Sosial Indonesia dalam Krisis Identitas: Upaya Mengatasi Kemandekan dan Ketergantungan

Serang – Ilmu sosial di Indonesia sampai saat ini masih menghadapi masalah mendasar, yaitu krisis

Baca Selengkapnya
Paparan Radiasi Cs-137 di Cikande: Antara Industri dan Tanggung Jawab Negara
Paparan Radiasi Cs-137 di Cikande: Antara Industri dan Tanggung Jawab Negara

Serang – Kasus paparan radioaktif Cs-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, menjadi pengingat bahwa

Baca Selengkapnya
Bagaimana Era Digital Memengaruhi Ilmu-ilmu Sosial di Indonesia?
Bagaimana Era Digital Memengaruhi Ilmu-ilmu Sosial di Indonesia?

Serang – Era digital telah mengubah wajah ilmu-ilmu sosial di Indonesia dengan kemajuan teknologi informasi,

Baca Selengkapnya
Ketimpangan Sosial dan Tantangan Pembangunan di Banten: Cermin Kegagalan Struktur Sosial
Ketimpangan Sosial dan Tantangan Pembangunan di Banten: Cermin Kegagalan Struktur Sosial

Serang – Banten dikenal sebagai daerah penyangga ibu kota yang memiliki banyak sumber daya potensial

Baca Selengkapnya
Modernisasi di Era Digital: Antara Kemajuan Teknologi dan Keterasingan Sosial
Modernisasi di Era Digital: Antara Kemajuan Teknologi dan Keterasingan Sosial

Serang – Di Indonesia, modernisasi sedang berkembang dengan cepat, terutama setelah munculnya era digital. Perubahan

Baca Selengkapnya
Pendidikan Indonesia di Titik Kritis: Kasus dan Ketimpangan yang Mengancam Masa Depan
Pendidikan Indonesia di Titik Kritis: Kasus dan Ketimpangan yang Mengancam Masa Depan

Serang – Pendidikan diindonesiaa saat ini berada pada titik yang membutuhkan perhtian serius dari seluruh

Baca Selengkapnya
Hari Santri Nasional: Peran Santri Dalam Membangun Peradaban
Hari Santri Nasional: Peran Santri Dalam Membangun Peradaban

Serang – Sorotan di Banten terhadap peran santri dalam membangun peradaban telah mengalami evolusi signifikan,

Baca Selengkapnya
Menyelami Sunyinya Keramaian: Suara yang Tak Terucap di Tengah Publik
Menyelami Sunyinya Keramaian: Suara yang Tak Terucap di Tengah Publik

Serang – Di tengah kesibukan serta keramaian hidup sehari-hari, saya menyadari bahwa tak semua orang

Baca Selengkapnya
Analisis Peran Kepala Desa Terhadap Kinerja Pegawai hingga Pelayanan Masyarakat
Analisis Peran Kepala Desa Terhadap Kinerja Pegawai hingga Pelayanan Masyarakat

Serang – Desa Situterate, yang dipimpin oleh Bapak Riki Amaludin sejak tahun 2019, menunjukkan perkembangan

Baca Selengkapnya