Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Mahasiswa dan Etika Bermedia Sosial: Belajar dari Pemikiran Immanuel Kant

Mahasiswa dan Etika Bermedia Sosial: Belajar dari Pemikiran Immanuel Kant

Serang – Media sosial sudah jadi bagian penting dalam kehidupan mahasiswa masa kini. Dari tempat berbagi informasi, curhat, sampai menyalurkan opini, semuanya bisa dilakukan dalam hitungan detik. Tapi, di balik kemudahan itu, ada satu hal yang sering terlupakan yaitu etika.

Kebebasan berekspresi yang luas kadang disalahgunakan. Banyak pengguna media sosial yang asal bicara, menyebar hoaks, bahkan menyerang orang lain hanya karena perbedaan pendapat. Akibatnya, ruang digital yang seharusnya jadi tempat bertukar ide malah berubah jadi arena perdebatan yang tidak sehat.

Di sinilah, pemikiran Immanuel Kant, seorang filsuf asal Jerman jadi menarik buat dikulik. Kant percaya bahwa setiap tindakan manusia seharusnya dilakukan karena kesadaran moral, bukan karena takut dihukum atau ingin dipuji. Ia memperkenalkan konsep imperatif kategoris, yaitu prinsip bahwa kita harus bertindak dengan cara yang bisa dijadikan aturan umum bagi semua orang.

Kalau diterapkan di dunia media sosial, prinsip ini bisa diartikan sederhana: sebelum posting sesuatu, pikir dulu kalau semua orang melakukan hal yang sama, apakah dunia digital bakal lebih baik atau malah kacau? Kalau semua orang jujur dan menghormati satu sama lain, media sosial bisa jadi tempat yang positif. Tapi kalau semua orang saling menjatuhkan, maka dunia maya akan dipenuhi kebencian dan perpecahan.

Kant juga menekankan bahwa manusia tidak boleh dijadikan alat untuk mencapai tujuan, tapi harus dihargai sebagai tujuan itu sendiri. Artinya, menggunakan media sosial hanya untuk mencari popularitas, sensasi, atau menyerang orang lain demi keuntungan pribadi jelas bertentangan dengan nilai moral ini.

Sebagai mahasiswa, kita punya peran besar dalam membangun budaya digital yang lebih etis. Mahasiswa harus jadi contoh dalam menggunakan media sosial dengan bijak: menyebarkan informasi yang benar, menghormati perbedaan, dan menghindari komentar negatif yang tidak membangun.

Media sosial seharusnya jadi ruang untuk memperluas wawasan, bukan tempat untuk menebar kebencian. Seperti yang diajarkan Immanuel Kant, tindakan yang baik lahir dari niat dan kesadaran moral. Jadi, sebelum menekan tombol “posting”, pastikan dulu kalau yang kita bagikan membawa manfaat, bukan masalah.

Kalau mahasiswa bisa menerapkan etika Kantian ini dalam keseharian digital, bukan nggak mungkin media sosial bisa jadi ruang yang lebih cerdas, beradab, dan manusiawi.

Penulis : Amanda Safira, Mahasiswa Universitas Pamulang Kampus Serang

Mahasiswa dan Etika Bermedia Sosial: Belajar dari Pemikiran Immanuel Kant
Mahasiswa dan Etika Bermedia Sosial: Belajar dari Pemikiran Immanuel Kant

Serang – Media sosial sudah jadi bagian penting dalam kehidupan mahasiswa masa kini. Dari tempat

Baca Selengkapnya
Ilmu Sosial Indonesia dalam Krisis Identitas: Upaya Mengatasi Kemandekan dan Ketergantungan
Ilmu Sosial Indonesia dalam Krisis Identitas: Upaya Mengatasi Kemandekan dan Ketergantungan

Serang – Ilmu sosial di Indonesia sampai saat ini masih menghadapi masalah mendasar, yaitu krisis

Baca Selengkapnya
Paparan Radiasi Cs-137 di Cikande: Antara Industri dan Tanggung Jawab Negara
Paparan Radiasi Cs-137 di Cikande: Antara Industri dan Tanggung Jawab Negara

Serang – Kasus paparan radioaktif Cs-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, menjadi pengingat bahwa

Baca Selengkapnya
Bagaimana Era Digital Memengaruhi Ilmu-ilmu Sosial di Indonesia?
Bagaimana Era Digital Memengaruhi Ilmu-ilmu Sosial di Indonesia?

Serang – Era digital telah mengubah wajah ilmu-ilmu sosial di Indonesia dengan kemajuan teknologi informasi,

Baca Selengkapnya
Ketimpangan Sosial dan Tantangan Pembangunan di Banten: Cermin Kegagalan Struktur Sosial
Ketimpangan Sosial dan Tantangan Pembangunan di Banten: Cermin Kegagalan Struktur Sosial

Serang – Banten dikenal sebagai daerah penyangga ibu kota yang memiliki banyak sumber daya potensial

Baca Selengkapnya
Modernisasi di Era Digital: Antara Kemajuan Teknologi dan Keterasingan Sosial
Modernisasi di Era Digital: Antara Kemajuan Teknologi dan Keterasingan Sosial

Serang – Di Indonesia, modernisasi sedang berkembang dengan cepat, terutama setelah munculnya era digital. Perubahan

Baca Selengkapnya
Pendidikan Indonesia di Titik Kritis: Kasus dan Ketimpangan yang Mengancam Masa Depan
Pendidikan Indonesia di Titik Kritis: Kasus dan Ketimpangan yang Mengancam Masa Depan

Serang – Pendidikan diindonesiaa saat ini berada pada titik yang membutuhkan perhtian serius dari seluruh

Baca Selengkapnya
Hari Santri Nasional: Peran Santri Dalam Membangun Peradaban
Hari Santri Nasional: Peran Santri Dalam Membangun Peradaban

Serang – Sorotan di Banten terhadap peran santri dalam membangun peradaban telah mengalami evolusi signifikan,

Baca Selengkapnya
Menyelami Sunyinya Keramaian: Suara yang Tak Terucap di Tengah Publik
Menyelami Sunyinya Keramaian: Suara yang Tak Terucap di Tengah Publik

Serang – Di tengah kesibukan serta keramaian hidup sehari-hari, saya menyadari bahwa tak semua orang

Baca Selengkapnya
Analisis Peran Kepala Desa Terhadap Kinerja Pegawai hingga Pelayanan Masyarakat
Analisis Peran Kepala Desa Terhadap Kinerja Pegawai hingga Pelayanan Masyarakat

Serang – Desa Situterate, yang dipimpin oleh Bapak Riki Amaludin sejak tahun 2019, menunjukkan perkembangan

Baca Selengkapnya