Meta Uji Coba Batasan Unggah Tautan Eksternal di Facebook, Dorong Konten Asli dan Monetisasi
18 Desember 2025
Serang - Meta, perusahaan induk Facebook, tengah melakukan uji coba pembatasan unggahan tautan eksternal bagi
18 Desember 2025
Serang - Meta, perusahaan induk Facebook, tengah melakukan uji coba pembatasan unggahan tautan eksternal bagi
Serang – Meta, perusahaan induk Facebook, tengah melakukan uji coba pembatasan unggahan tautan eksternal bagi akun profesional dan Halaman (Pages) di platformnya. Langkah ini menandai pergeseran signifikan dalam strategi konten Facebook, yang tampaknya berupaya keras untuk mempertahankan pengguna di dalam ekosistemnya dan mendorong monetisasi melalui layanan berlangganan.
Dalam uji coba terbatas ini, akun profesional dan Halaman hanya diizinkan untuk mempublikasikan dua tautan eksternal ke umpan mereka. Untuk dapat mengunggah lebih dari batasan tersebut, pengguna harus berlangganan Meta Verified, layanan berbayar yang ditawarkan mulai dari $14.99 per bulan.
Pembatasan ini, yang pertama kali terdeteksi oleh para ahli strategi media sosial dan dikonfirmasi oleh Meta kepada TechCrunch, secara spesifik menargetkan profil yang menggunakan mode profesional dan Halaman Facebook. Mode profesional memungkinkan pengguna mengubah profil pribadi mereka menjadi akun bergaya kreator untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Namun, ada beberapa pengecualian penting dalam kebijakan uji coba ini. Tautan yang mengarah ke properti Meta lainnya, seperti Instagram, WhatsApp, atau postingan Facebook lainnya, tidak akan dikenai pembatasan. Demikian pula, tautan afiliasi dan tautan yang ditempatkan di bagian komentar postingan juga tidak termasuk dalam hitungan batas dua tautan.
Menariknya, penerbit (publishers) berita saat ini tidak termasuk dalam cakupan uji coba ini. Meta menyatakan bahwa tujuan dari uji coba terbatas ini adalah untuk memahami apakah kemampuan mempublikasikan volume postingan yang lebih tinggi dengan tautan dapat menambah nilai tambahan bagi pelanggan Meta Verified.
Langkah Meta ini bukan tanpa preseden. Data internal perusahaan menunjukkan bahwa lebih dari 98% tampilan umpan di Amerika Serikat berasal dari postingan tanpa tautan. Angka ini dengan jelas mengisyaratkan preferensi pengguna terhadap konten yang dapat dikonsumsi langsung di platform, seperti video, gambar, dan teks asli, dibandingkan dengan konten yang memerlukan mereka untuk meninggalkan Facebook.
“Hanya sebagian kecil dari 1.9% tampilan yang berasal dari postingan yang menyertakan tautan, dan sebagian besar berasal dari Halaman yang sudah diikuti pengguna,” demikian dilaporkan oleh Abijita.com. Tautan yang dibagikan oleh teman atau grup memiliki jangkauan yang sangat minim. Ini menjadi sinyal kuat bagi Meta bahwa tautan eksternal tidak mendorong keterlibatan pengguna seperti halnya konten asli.
Pembatasan ini juga sejalan dengan tren yang lebih luas di antara platform media sosial. Sebagaimana dicatat oleh The Tech Buzz, platform lain seperti X (sebelumnya Twitter) telah bertahun-tahun merendahkan konten bertautan untuk menjaga pengguna tetap berada di dalam platform, sementara TikTok bahkan sangat membatasi tautan eksternal. Strategi ini mencerminkan upaya platform untuk memaksimalkan retensi pengguna, keterlibatan, dan potensi monetisasi di dalam ekosistem mereka sendiri.
Meta juga telah lama berupaya memerangi konten spam dan berkualitas rendah. Sejak tahun 2025, Meta telah memperkenalkan berbagai langkah untuk membersihkan umpan berita, termasuk mendemonetisasi akun spam dan menargetkan penggunaan keterangan yang menyesatkan atau hashtag berlebihan. Meskipun uji coba pembatasan tautan ini lebih berfokus pada strategi monetisasi, hal ini juga dapat berkontribusi pada upaya Meta untuk mengurangi konten yang kurang bernilai dan mengarahkan pengguna ke pengalaman yang lebih “asli” di dalam aplikasi.
Pembatasan tautan ini memiliki implikasi besar bagi kreator konten, merek, dan bisnis kecil yang mengandalkan Facebook untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web, blog, atau platform eksternal lainnya. Mereka kini dihadapkan pada pilihan: membayar biaya bulanan Meta Verified untuk mempertahankan frekuensi unggahan tautan mereka, atau secara drastis mengubah strategi konten mereka.
Bagi banyak pemasar, ini berarti harus mendesain ulang kalender konten mereka untuk memprioritaskan postingan tautan dengan intensitas tinggi dan mengubah konten eksternal menjadi format asli platform. Misalnya, alih-alih memposting tautan YouTube, mereka mungkin akan mengunggah video langsung ke Facebook dan menyertakan URL di bagian komentar dengan ajakan bertindak yang kuat.
Para pemasar juga disarankan untuk memanfaatkan fitur asli Facebook seperti formulir prospek untuk konten berbayar, halaman acara untuk pendaftaran, atau fitur Toko dan penandaan produk untuk e-commerce. Strategi ini akan membantu mereka menangkap permintaan tanpa mengharuskan pengguna meninggalkan platform.
Ini bukanlah kali pertama Facebook melakukan penyesuaian yang memengaruhi jangkauan konten bisnis. Sejak 2018, Facebook telah secara bertahap mengurangi jangkauan organik untuk postingan dari Halaman dan penerbit, dengan alasan ingin memprioritaskan interaksi yang lebih “bermakna” antara teman dan keluarga. Perubahan ini mendorong banyak bisnis untuk beralih ke model “bayar-untuk-main” di mana promosi berbayar menjadi krusial untuk visibilitas.
(drm/red)
Serang – Ada yang berbeda saat Anda membuka halaman pencarian Google hari ini, Senin, 22
Baca Selengkapnya
Serang – Pengguna setia ChatGPT versi gratisan, siap-siap merasakan sedikit perubahan! OpenAI, perusahaan di balik
Baca Selengkapnya
JAKARTA – Mimpi masyarakat Indonesia untuk menikmati akses internet cepat dengan harga terjangkau kini semakin
Baca Selengkapnya
Serang – Raksasa teknologi Google kembali berada di bawah sorotan tajam terkait praktik penggunaan data
Baca Selengkapnya
Serang – Google Drive adalah layanan penyimpanan cloud dari Google yang memberikan ruang penyimpanan gratis
Baca Selengkapnya
Serang – Meta memperluas kemampuan AI mereka dengan menghadirkan “Meta AI” ke berbagai platform, termasuk
Baca Selengkapnya
Serang- Kabar gembira bagi pengguna Samsung! Samsung Electronics secara resmi mengumumkan daftar perangkat yang akan
Baca Selengkapnya
Serang – Google baru baru ini mengumumkan transformasi platform AI Bard menjadi Gemini AI. Evolusi
Baca Selengkapnya
Serang – Google baru saja meluncurkan 8 fitur baru untuk smartphone Android, lho! Update ini
Baca Selengkapnya