Basarnas Banten Beri Catatan Khusus Soal Keselamatan Berlayar di Selat Sunda
3 November 2022
Cilegon - Basarnas Banten memberi catatan khusus soal keselamatan berlayar di Selat Sunda. Sejumlah pihak yang
3 November 2022
Cilegon - Basarnas Banten memberi catatan khusus soal keselamatan berlayar di Selat Sunda. Sejumlah pihak yang
Cilegon – Basarnas Banten memberi catatan khusus soal keselamatan berlayar di Selat Sunda. Sejumlah pihak yang punya kewenangan di bidang pelayaran dikumpulkan untuk menghadapi cuaca buruk saat akhir tahun.
Kepala Basarnas Banten Adil Triyatno mengatakan, pada masa transisi saat ini kondisi cuaca dapat mempengaruhi lalu lintas kapal di jalur lintasan tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak seluruh instansi agar bekerjasama dalam penanganan maupun pencegahan.
“Kita merapatkan untuk masing-masing bagian ini bisa apa yang harus diperbuat, sehingga Basarnas dan instansi yang terkait saat bersinergi dalam arti bilamana terjadi kecelakaan di Selat Sunda masing-masing tahu harus berbuat apa dan punya tugasnya sehingga semua dalam keadaan terprogram. Sehingga bilamana terjadi kecelakaan,bisa secara langsung dan cepat tepat sehingga sangat efisien dalam penanganannya,” Adil Triyatno melalui keterangannya, Kamis (3/11/2022).
Adil mengatakan, potensi kecelakaan kapal paling menonjol di Selat Sunda adalah kapal kandas dan saling tubruk. Selain itu, pada masa transisi cuaca ini pihaknya meningkatkan kewaspadaan terkait imbas dari cuaca ekstrem.
“Kondisi di Bulan Desember cuaca sangat ekstrem dimungkinkan ada kapal bertubrukan atau yang kandas,” kata dia.
Sementara, Kepala BMKG Stasiun Serang Muhammad Nur Huda mengungkapkan, wilayah Banten saat ini sudah memasuki masa transisi dan potensi cuaca ekstrem tinggi yang dapat menimbulkan gelombang laut yang cukup besar dan membahayakan pelayaran.
“Tentu kalau cuaca ekstrem efeknya sangat bahaya yah, kalau angina kencang nanti timbulnya ada gelombang yang sangat tinggi,” kata Nur Huda.
Masa peralihan musim kemarau ke musim hujan, kata dia, kondisinya rawan dan memengaruhi perjalanan kapal feri maupun nelayan.
“Untuk saat saat ini iya, karena di masa peralihan memasuki musim hujan kondisi itu yang biasanya cepat sekali terjadi. Biasanya juga mempengaruhi jarak pandangnya pendek karena hujannya sangat besar, nah itu biasanya juga akan berpengaruh pada pelayaran,” ujarnya.
(qbl/red)
Tangerang – Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaCilegon – DPC PPP Cilegon menggelar workshop bagi seluruh kadernya. Ketua DPC PPP Cilegon, Sahruji
Baca SelengkapnyaJakarta – Mahkamah Konstitusi menghapus ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil
Baca SelengkapnyaJakarta – Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, masuk dalam daftar finalis tokoh paling korup di
Baca SelengkapnyaCilegon – PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui salah satu Unitnya yaitu Unit Bisnis Pembangkitan
Baca SelengkapnyaSerang – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menerima
Baca SelengkapnyaSerang – Tiga bocah SD yang hanyut sepulang sekolah di Baros, Kabupaten Serang ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSerang – Tiga bocah SD dilaporkan terbawa arus sungai saat lewati jembatan di belakang SMP
Baca SelengkapnyaLebak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten langsung menangani ruas jalan
Baca SelengkapnyaCilegon – Ormas besutan Hercules, GRIB Jaya kini mulai eksis di Cilegon, Banten. Hercules menunjuk
Baca Selengkapnya