Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Pagar Laut Misterius Sepanjang 30,16 Km di Pesisir Tangerang, Kok Bisa Pemerintah Tak Tahu?

Pagar Laut Misterius Sepanjang 30,16 Km di Pesisir Tangerang, Kok Bisa Pemerintah Tak Tahu?

Tangerang – Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi sorotan publik. Pagar dengan tinggi sekitar 6 meter ini diduga dibangun tanpa izin resmi dan telah menimbulkan keresahan di kalangan nelayan setempat.

Keberadaan pagar ini pertama kali dilaporkan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tangerang kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten. Para nelayan mengeluhkan kesulitan dalam mencari ikan karena akses mereka ke perairan menjadi terhalang. Selain itu, mereka khawatir terhadap potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh struktur tersebut.

Kepala DKP Provinsi Banten, Agus M. Tauchid, menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin atau rekomendasi terkait pembangunan pagar tersebut.

“Kami telah melakukan inspeksi dan memastikan bahwa tidak ada izin resmi untuk konstruksi ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Victor Gustaaf Manoppo, menegaskan bahwa setiap aktivitas pembangunan di wilayah pesisir dan laut harus melalui prosedur perizinan yang ketat.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti temuan ini dan memastikan bahwa aturan yang berlaku ditegakkan,” kata Victor.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Kepala Dinas Perikanan, Jainudin, mengaku berada dalam posisi dilematis. Menurutnya, kewenangan pengawasan wilayah laut berada di tangan DKP Provinsi Banten.

“Kami hanya mengurus nelayan saat mereka di darat hingga bibir pantai. Begitu mereka menyentuh air laut, itu menjadi kewenangan provinsi,” jelas Jainudin.

Para nelayan berharap agar pagar tersebut segera dibongkar, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap mata pencaharian mereka.

“Sebelumnya, kami bisa mendapatkan hasil tangkapan yang cukup. Sekarang, dengan adanya pagar itu, kami kesulitan mengakses area penangkapan,” keluh seorang nelayan yang enggan disebutkan namanya.

Pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik pembangunan pagar tersebut. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa pagar itu mungkin terkait dengan upaya reklamasi atau aktivitas ilegal lainnya. Namun, tanpa adanya informasi resmi, asal-usul dan tujuan sebenarnya dari pagar ini tetap menjadi misteri.

Masyarakat dan nelayan setempat berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan permasalahan ini.

“Kami hanya ingin bisa bekerja dengan tenang tanpa ada hambatan seperti ini,” ujar seorang nelayan. Pemerintah diharapkan dapat segera menindaklanjuti laporan ini demi kesejahteraan nelayan dan kelestarian lingkungan pesisir Tangerang.

(red)

Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi
berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PLN IP Suralaya Manfaatkan Limbah Batubara untuk Transplantasi Terumbu Karang
PLN IP Suralaya Manfaatkan Limbah Batubara untuk Transplantasi Terumbu Karang

Cilegon – PT PLN Indonesia Power UBP Suralaya memanfaatkan limbah batubara Fly Ash dan Bottom

Baca Selengkapnya
FABA PLTU Suralaya Jadi Pupuk Organik-Paving Block, Diserahkan ke Petani
FABA PLTU Suralaya Jadi Pupuk Organik-Paving Block, Diserahkan ke Petani

Cilegon – Fly Ash dan Buttom Ash (FABA) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dimanfaatkan

Baca Selengkapnya
Lanal Banten Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 29 M
Lanal Banten Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 29 M

Cilegon – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten menggalakan upaya penyelundupan benih lobster di Pelabuhan

Baca Selengkapnya
Program Sisterhood Krakatau POSCO Dukung Cilegon Go Green
Program Sisterhood Krakatau POSCO Dukung Cilegon Go Green

Cilegon – Krakatau POSCO mendukung langkah program pemerintah Cilegon dalam upaya penghijauan dan kebersihan melalui

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Kartini, Pegawai PLN IP Suralaya Gelar Srikandi Mengajar
Peringati Hari Kartini, Pegawai PLN IP Suralaya Gelar Srikandi Mengajar

Cilegon – Memperingati Hari Kartini yang sarat akan semangat pemberdayaan perempuan dan kepedulian terhadap generasi

Baca Selengkapnya
Pemusnahan Amunisi TNI AD Berujung Maut, 13 Orang Meninggal Dunia
Pemusnahan Amunisi TNI AD Berujung Maut, 13 Orang Meninggal Dunia

Garut – Sebuah kejadian nahas mengguncang Garut pada Senin (12 Mei 2025) ketika kegiatan pemusnahan

Baca Selengkapnya
Bill Gates Umumkan Rencana Penutupan Yayasan Gates Foundation pada 2045, Percepat Pemberian Hibah
Bill Gates Umumkan Rencana Penutupan Yayasan Gates Foundation pada 2045, Percepat Pemberian Hibah

Serang – Pengumuman mengejutkan datang dari salah satu tokoh filantropi paling berpengaruh di dunia, Bill

Baca Selengkapnya
Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Pertimbangkan Asuransi Pasca Insiden Keracunan Makanan
Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Pertimbangkan Asuransi Pasca Insiden Keracunan Makanan

Serang – Pemerintah tengah menyusun peraturan presiden (Perpres) untuk mempercepat implementasi program Makan Bergizi Gratis

Baca Selengkapnya
BMKG Catat Rekor Suhu Tertinggi Nasional dalam 24 Jam Terakhir
BMKG Catat Rekor Suhu Tertinggi Nasional dalam 24 Jam Terakhir

Serang – Sebuah rekor suhu udara tertinggi di Indonesia untuk periode 24 jam terakhir terdeteksi

Baca Selengkapnya
Eskalasi Militer India-Pakistan: Serangan Lintas Batas Meningkat, Dunia Mendesak Pengendalian Diri
Eskalasi Militer India-Pakistan: Serangan Lintas Batas Meningkat, Dunia Mendesak Pengendalian Diri

NEW DELHI/ISLAMABAD – Ketegangan antara India dan Pakistan telah mencapai titik kritis dalam beberapa hari

Baca Selengkapnya