DSC_1377
Bagikan

Cilegon – Aktivitas bongkar-muat di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Banten terus beroperasi meski PPKM Darurat diberlakukan. Pegawai hingga stakeholders pelabuhan mulai menjalani vaksinasi tahap pertama.

Vaksinasi bagi insan pelabuhan ini mulai dilakukan pada Kamis (8/7) dengan sasaran 1.500 orang. Penyuntikan vaksin dilakukan di area Pelabuhan Banten yang dikelola PT Pelindo II Cabang Banten.

“Kenapa kami menyelenggarakan di sini? Karena kami ini termasuk sektor industri esensial pelabuhan ini. Pelabuhan ini kan bergerak di bidang logistik dan transportasi, jadi nggak boleh kegiatan ini sampai berhenti,” kata General Manager PT Pelindo II Cabang Banten, Agung Fitrianto kepada wartaaan, Jumat (9/7/2021).

Vaksinasi massal di Pelindo II Cabang Banten

Pelabuhan Banten, kata dia, disandari kapal-kapal yang menyuplai kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Agung mengatakan kedatangan kapal-kapal baik luar dan dalam negeri terus berdatangan meski dilanda pandemi Covid-19.

“Banyak disini suplai barang-tenaga kebutuhan sehari hari ini dari sini. Jadi program vaksin ini ya kita lakukan selain untuk pegawai dan keluarganya dan tenaga-tenaga kerja TNO dan keluarganya dan tenant, karena kita satu area nih, udah banyak nih ada yang di tenant di bidang minyak dan sebagainya. Bayangin kalau mereka pada terpapar semua. Makanya adanya vaksin ini diharapkan bisa mengurangi dampak mencegah penyebaran Covid-19 namun tetap kita menjalankan protokol kesehatan,” kata dia.

Agung melanjutkan, vaksin yang diberikan bagi masyarakat maritim di Banten disuplai dari Polda Banten. Pun dengan tenaga kesehatannya langsung didatangkan dari Biddokes Polda Banten.

“Kita juga tahu kalau saat ini sedang PPKM, makanya ini tetap berjalan dan kita menggandeng pihak yang berkompeten dalam hal ini Dokkes Polda Banten,” ujarnya.

Sementara itu, dalam situasi PPKM Darurat, pihak pelabuhan memberlakukan 75 persen kerja dari rumah kepada para pegawainya meski kategorinya masuk dalam sektor esensial.

“Kita sudah menerapkan WFH bahkan sejak awal pandemi, sekarang kan kita sistemnya online, ini sangat membantu ketika pemerintah memutuskan untuk WFH,” kata dia.

(qbl/red)

KOMENTAR