Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Uang Negara Bisa Hemat Rp 4,3 T Jika Abu Batu Bara PLTU Dimanfaatkan

Uang Negara Bisa Hemat Rp 4,3 T Jika Abu Batu Bara PLTU Dimanfaatkan

ilustrasi

Jakarta – Pemanfaatan sisa pembakaran batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bisa menghemat uang negara 4,3 triliun hingga 2028. Fly ash and buttom ash (FABA) bisa dimanfaatkan sebagai campuran bahan bangunan.
Segi pemanfaatan itu yang bisa menghemat triliunan uang negara.

Penghematannya terletak pada pembangunan infrastruktur. Hal itu lantaran FABA dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran beton.  

“Pemanfaatan FABA sebagai campuran bahan baku beton berpotensi memberikan efisiensi anggaran pembangunan infra sebesar Rp 4,3 triliun sampai tahun 2028,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan kementerian ESDM, Rida Mulyana dalam konferensi pers virtual pada Senin (15/3/2021) seperti dikutip cnbcindonesia.com.

Tak hanya soal pengehematan uang negara, jika dimanfaatkan, FABA bisa menyerap 500 tenaga kerja baru. Masalahnya, pemanfaatan abu batu bara tersebut dapat menghasilkan pekerja yang nantinya akan memproduksi paving block, batako dan lainnya.

Para pekerja yang bergulat pada pemanfaatan abu batu bara itu juga diprediksi pendapatan mereka akan meningkat Rp 25,3 triliun 10 tahun mendatang, Kementerian ESDM tengah menyusun prosedur guna memanfaatkan FABA dari PLTU. Nantinya, abu batu bara itu akan dimanfaatkan secara optimal.

“Sehingga FABA bisa dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah termasuk ESDM selalu berkomitmen pada isu yang terkait dengan lingkungan,” kata dia.

Gandeng Kementerian PUPR

Kementerian ESDM bakal menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memanfaatkan limbah batu bara dari PLTU guna kebutuhan konstruksi seperti pembangunan jalan.

“Ini yang menjadi pekerjaan jangka pendek untuk segera diselesaikan, dan sudah kami bicarakan dengan PUPR,” kata Rida seperti dikutip kontan.co.id.

Rida mencontohkan, beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, Cina, Afrika Selatan, India, dan Korea Selatan tidak memasukkan FABA kategori B3, FABA dikategorikan limbah padat dan sebagai specified by product. Abu batu bara dimanfaatkan menjadi material semen, bahan dasar jalan, reklamasi bekas tambang terbuka, bendungan, dan pertanian.

Bisnis Jadi Sulit, Pengusaha Keluhkan ‘Ekonomi Mahal’ RI
Bisnis Jadi Sulit, Pengusaha Keluhkan ‘Ekonomi Mahal’ RI

Serang – Pengusaha di Tanah Air menilai bahwa biaya tinggi dalam sektor ekonomi masih menjadi

Baca Selengkapnya
Investasi di Indonesia, Microsoft Gelontorkan Rp 27,6 Triliun
Investasi di Indonesia, Microsoft Gelontorkan Rp 27,6 Triliun

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan kolaborasi dengan Microsoft untuk meluncurkan program ElevAIte,

Baca Selengkapnya
Urbanomics: Program Integrasi Pertanian Urban Ala Pertamina Tanjung Gerem
Urbanomics: Program Integrasi Pertanian Urban Ala Pertamina Tanjung Gerem

Cilegon – PT Pertamina Tanjung Gerem meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) inovatif bertajuk Urbanomics.

Baca Selengkapnya
PT KSP Tegaskan Unit Bisnisnya Komitmen Taati Perda Soal Miras
PT KSP Tegaskan Unit Bisnisnya Komitmen Taati Perda Soal Miras

Cilegon – PT Krakatau Sarana Properti (KSP) berkomitmen untuk mengikuti aturan yang ada soal larangan

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak Digital Indonesia Capai Rekor Baru
Penerimaan Pajak Digital Indonesia Capai Rekor Baru

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah berhasil mengumpulkan pajak digital dari berbagai platform seperti

Baca Selengkapnya
Berbagi Peran dalam Membangun Kota Cilegon, Krakatau Posco Gelar Program Wanita Hebat
Berbagi Peran dalam Membangun Kota Cilegon, Krakatau Posco Gelar Program Wanita Hebat

Cilegon – PT Krakatau Posco menunjukan semangat untuk selalu berinovasi dan berkolaborasi bersama masyarakat dalam

Baca Selengkapnya
Krakatau Posco Luncurkan Kelas Teknologi Industri Baja
Krakatau Posco Luncurkan Kelas Teknologi Industri Baja

Cilegon – PT Krakatau Posco meluncurkan kelas teknologi industri baja di Poloteknik Industri Petrokimia Banten.

Baca Selengkapnya
Bisnis Ritel Modern Menghadapi Tantangan: Penutupan Gerai dan Tren Berbelanja Baru, “Matahari” jadi korban
Bisnis Ritel Modern Menghadapi Tantangan: Penutupan Gerai dan Tren Berbelanja Baru, “Matahari” jadi korban

Serang – Kondisi bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami masa sulit. Hal ini ditandai

Baca Selengkapnya
Pasar Saham AS Menguat Didorong Perlambatan Inflasi
Pasar Saham AS Menguat Didorong Perlambatan Inflasi

Cilegon – Saham-saham Amerika Serikat (AS) terpantau cenderung menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat

Baca Selengkapnya
Ini dia Penyebab Badai PHK Industri Tekstil Yang Berdampak Pada 13.800 Karyawan
Ini dia Penyebab Badai PHK Industri Tekstil Yang Berdampak Pada 13.800 Karyawan

Serang – Industri tekstil Indonesia dihantam badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berakibat pada 13.800

Baca Selengkapnya