Cilegon – Dua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Banten belum menentukan sikap terkait siapa yang bakal dipilih jadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar di Lampung pada Desember mendatang.
Ada dua nama calon kuat yang digadang-gadang bakal maju sebagai calon Ketum PBNU, yakni Said Aqil Siraj dan Yahya Staquf. Dua nama ini sudah ramai diperbincangkan di kalangan kader-kader NU.
Terkait 2 nama tersebut, Ketua PCNU Cilegon, KH Hifdullah mengatakan, pihaknya belum menentukan pilihan. Namun, riak-riak suara akar rumput NU di Cilegon sudah membahas nama-nama tersebut.
“Jadi kita masih terus berdiskusi di sini kan calon yang sudah muncul yang sudah melakukan gerilya dan menyatakan diri siap mencalonkan itu Kiai Said dan Gus Yahya, tapi tidak menutup kemungkinan ada calon lain, tapi di sini kita belum mementukan akan kepada siapa. Kita lihat di Muktamar mana yang lebih kapabel, tapi semuanya memang kader terbaik NU,” kata Hifdullah di Cilegon, Senin (15/11/2021).
Disinggung soal komunikasi tim sukses kedua calon, Hifdullah mengtakan pihaknya mengakui sudah ada yang berkomunikasi. Namun, komunikasi itu jadi pertimbangan untuk menentukan pilihan di Muktamar.
“Alhamdulillah dua-duanya sudah dan dua-duanya juga kader terbaik di NU, tinggal nanti kita lihat di Muktamar,” ujarnya.
Sementara, Ketua PCNU Kota Serang, KH Matin Syarqowi menilai 2 nama calon yang muncul merupakan kader terbaik NU. Pihaknya juga belum menentukan pilhan terkait siapa yang akan dipilih jadi Ketum PBNU.
“Semua kader NU adalah kader terbaik,” ujarnya.
PCNU Kota Serang sudah melalukan rapat internal terkait usulan yang akan disampaikan pada Muktamar di Lampung.
“Antara lain adalah agar NU lebih menguatkan sebagai Ormas Islam yang menjadi rumah besar bagi ummat Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah Waljamaah sebagai Penjaga NKRI. Di samping itu secara internal PBNU harus mampu melakukan konsolidasi ke bawah,” ujarnya.
Usulan itu, kata Matin hanya bisa dilakukan dengan menjaga khittah NU sebagi ormas Islam.
Disinggung soal pernyataan Said Aqil soal pemerintah tak boleh intervensi pada Muktamar mendatang, pihaknya belum melihat intervensi itu.
“Saya belum melihat intervensi pemerintah,” katanya.
(qbl/hnr/red)