Bagikan

Cilegon – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian berharap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9&10 jadi percontohan soal pemberdayaan tenaga kerja lokal. Hal itu dikatakan agar investor yang berimvestasi di Cilegon tak mengabaikan pelibatan tenaga kerja lokal.

Investasi di Kota Cilegon diketahui masih menempati posisi pertama dari seluruh wilayah di Provinsi Banten pada triwulan pertama 2021. Helldy berharap, semua investor mau membangun sumber daya masyarakat (SDM) agar warga Cilegon lebih sejahtera dan pelaku usaha bisa bankable atau dapat peroleh bantuan perbankan.

“Kita sangat mengapreasiasi terhadap investasi yang dilakukan oleh IRT (Indo Raya Tenaga) dan pihak-pihak terkait lainnya, seperti Doosan dan HK, mau berinvestasi dan melakukan hal-hal baik bagi Cilegon dan warganya. Sebaliknya, kami juga selaku pemerintah kota akan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada para investor, dan kita berharap orang-orang Cilegon tidak mengganggu investasi ini,” kata Wali Kota Helldy Agustian di sela acara pemberian beasiswa oleh IRT dan pembukaan program sertifikasi dan pelatihan angkatan pertama rekrutmen tenaga kerja yang akan dilakukan oleh PT Koin Konstruksi selaku sub-kontraktor PT Doosan dalam pembangunan PLTU Jawa 9&10 di kantor IRT, Suralaya, Cilegon, Senin (11/10/2021).

Manajemen pembangunan proyek tersebut, kata Helldy diketahui meraih pengharaan internasional dan lokal dalam pengelolaan proyek tersebut. Dia berharap hal itu bisa menjadi pemacu kalangan pelaku industri di wilayahnya. Dia juga menekankan, beragam hal tersebut bisa menjadi modal manejemen PLTU Jawa 9&10 untuk lebih mengembangkan skill SDM pekerja, sekaligus pengusaha lokal.

Helldy juga mengatakan, program pelatihan hal penting untuk angkatan kerja di Cilegon, terlebih tingkat pengangguran di Cilegon sangat tinggi, kedua tertinggi di provinsi Banten, mencapai 12,69% atau sama dengan 24.976 jiwa.

Dengan pelatihan tenaga kerja yang tersertifikasi, dia berharap warga Cilegon tak lagi menjadi operator, tapi bisa masuk di level manajerial ke depannya.

“Pelatihan ini menjadi penting bagi kami, pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan skill SDM masyarakat Kota Cilegon, khususnya. Juga, dalam rangka mengurangi pengangguran,” imbuh Helldy.

Apa yang dilakukan manejemen PLTU Jawa 9&10 juga selaras dengan keinginan pemerintahan Kota Cilegon, membangun pendidikan warga juga meningkatkan usaha-usaha kecil dan menengah di wilayah tersebut agar bisa peroleh bantuan bukan saja dari pemerintah kota, tapi juga dari bank.

Mereka, menurut Helldy adalah orang-orang terpilih yang nantinya bisa berkompetisi dengan lainnya. Dengan keikutsertaan dalam pelatihan sertifikasi, mereka bisa membangun wilayahnya dengan level nasional.

“Kesempatan ini merupakan peluang untuk membuktikan bahwa orang Cilegon sebetulnya pintar,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Indo Raya Tenaga, Peter Wijaya menyatakan pihaknya mengapresiasi langkah Wali Kota Helldy Agustian yang mau membuka acara pelatihan tersebut. Peter menjelaskan, pihaknya bersama semua yang terlibat dalam manajemen PLTU Jawa 9&10 berkomitmen mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability).

Pembangkit berteknologi maju dan ramah lingkungan ini, lanjutnya memperhatikan lingkungan hidup, kesehatan, keselamatan kerja, dan integritas tata kelola. Di saat sama, dalam prosesnya, pembangkit ultra super critical ini juga sudah memvaksin 1.400 orang dan mencapai rekor zero incident untuk jumlah 3 juta jam kerja.

Dalam pengembangan Jawa 9 & 10 selama satu tahun terakhir Proyek ini juga meraih dua penghargaan internasional, yakni sebagai “2020 Deal of the Year” di Asia-Pasifik oleh IJGlobal dan “Project Finance Deal of the Year” versi Asian Legal Business.

Di dalam negeri, pembangkit ini juga dinyatakan sebagai role model oleh Menteri LHK sebagai PLTU pertama Indonesia yang mengimplementasikan teknologi control emisi terlengkap, lewat IGA award 2021.

“Kami bangga akan usaha kami untuk mewujudkan Proyek PLTU Ultra Super Critical Jawa 9&10 karena kami mendapatkan pengakuan interasional bahwa Indonesia itu “bankable” dan Banten itu terbukti sebagai sasaran investasi dan pendanaan dari negara-negara maju” kata Peter.

(qbl/red)

KOMENTAR