IMG-20210504-WA0003
Bagikan

Pandeglang – Nestapa Enah (30 tahun) warga Kampung Kadugedong, Desa Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang yang ditandu saat menuju Puskesmas Sindangresmi hendak melahirkan berujung nyawa bayi kembarnya tak terselamatkan.

Enah dibantu warga menandu menyusuri jalan setapak sepanjang jalan 4 kilometer. Enah sempat terjatuh saat ditandu menuju Puskesmas. Kondisi jalan rusak membuat perjalanan dari rumahnya ke Puskesmas penuh tantangan. Akibat jalan rusak dan jatuh, bayi kembar di dalam kandungannya meninggal dunia.

“Pasien yang mau melahirkan itu ditandu warga. Tapi setelah lahir, kedua anak kembar meninggal dunia,” ujar Kepala Puskesmas Sindangresmi, Hamdan dilansir dari suara.com, Minggu (2/5/2021).

Hamdan mengatakan, perawat Puskesmas telah menerima pasien yang ditandu warga saat hendak mendapatkan pelayanan persalinan pertolongan pertama. Namun setelah ditolong dan melahirkan, kedua anak kembar pasien tersebut tidak bisa diselamatkan sehingga meninggal dunia.

“Memang dibarengi dengan faktor lain juga, soalnya pasien itu termasuk memiliki resiko tinggi. Ditambah usia kehamilannya itu baru 6 bulan jalan,” jelasnya.

Pihak Puskesmas mengatajan usia kehamilan Enah masih 6 bulan, faktor itu jadi salah satu penyebab kedua bayi kembar pasien tersebut meninggal dunia.

Hamdan tak memungkiri imbas jalan rusak dan ibu hamil itu juga jadi faktor meninggalnya bayi kembar. Insfrastruktur tak layak dan kondisi jalanan yang naik turun membuat Enah terlambat mendapatkan pertolongan.

“Karena akses jalan dari rumahnya ke Puskesmas itu tidak bisa dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Akhirnya pasien itu ditandu oleh warga dan bisa jadi kematian anaknya itu salah satunya faktor itu,” katanya.

Jarak tempuh dari rumah pasien ke Puskesmas Sindangresmi tersebut lumayan jauh, sekitar 4 kilometer. Ditambah karena akses jalan sulit dilalui kendaraan, akhirnya mau tidak mau warga harus menandu ke Puskemas.

“Meninggalnya saat di dalam kandungan dan lahir prematur, karena usia kehamilan baru berjalan 6 bulan,” kata dia.

Selama mendapat pelayanan persalinan dari pihak puskesmas, kedua bayi kembar dari pasien itu meninggal di dalam kandungan, namun proses persalinan berjalan normal tidak harus dilakukan operasi cesar. Saat ini ibu hamil tersebut sudah dibawa pulang dengan kondisi baik.

(zka/red)

KOMENTAR