Nestapa Ibu Hamil Ditandu di Pandeglang, Bayi Kembarnya Meninggal
4 Mei 2021
Pandeglang - Nestapa Enah (30 tahun) warga Kampung Kadugedong,
4 Mei 2021
Pandeglang - Nestapa Enah (30 tahun) warga Kampung Kadugedong,
Pandeglang – Nestapa Enah (30 tahun) warga Kampung Kadugedong, Desa Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang yang ditandu saat menuju Puskesmas Sindangresmi hendak melahirkan berujung nyawa bayi kembarnya tak terselamatkan.
Enah dibantu warga menandu menyusuri jalan setapak sepanjang jalan 4 kilometer. Enah sempat terjatuh saat ditandu menuju Puskesmas. Kondisi jalan rusak membuat perjalanan dari rumahnya ke Puskesmas penuh tantangan. Akibat jalan rusak dan jatuh, bayi kembar di dalam kandungannya meninggal dunia.
“Pasien yang mau melahirkan itu ditandu warga. Tapi setelah lahir, kedua anak kembar meninggal dunia,” ujar Kepala Puskesmas Sindangresmi, Hamdan dilansir dari suara.com, Minggu (2/5/2021).
Hamdan mengatakan, perawat Puskesmas telah menerima pasien yang ditandu warga saat hendak mendapatkan pelayanan persalinan pertolongan pertama. Namun setelah ditolong dan melahirkan, kedua anak kembar pasien tersebut tidak bisa diselamatkan sehingga meninggal dunia.
“Memang dibarengi dengan faktor lain juga, soalnya pasien itu termasuk memiliki resiko tinggi. Ditambah usia kehamilannya itu baru 6 bulan jalan,” jelasnya.
Pihak Puskesmas mengatajan usia kehamilan Enah masih 6 bulan, faktor itu jadi salah satu penyebab kedua bayi kembar pasien tersebut meninggal dunia.
Hamdan tak memungkiri imbas jalan rusak dan ibu hamil itu juga jadi faktor meninggalnya bayi kembar. Insfrastruktur tak layak dan kondisi jalanan yang naik turun membuat Enah terlambat mendapatkan pertolongan.
“Karena akses jalan dari rumahnya ke Puskesmas itu tidak bisa dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Akhirnya pasien itu ditandu oleh warga dan bisa jadi kematian anaknya itu salah satunya faktor itu,” katanya.
Jarak tempuh dari rumah pasien ke Puskesmas Sindangresmi tersebut lumayan jauh, sekitar 4 kilometer. Ditambah karena akses jalan sulit dilalui kendaraan, akhirnya mau tidak mau warga harus menandu ke Puskemas.
“Meninggalnya saat di dalam kandungan dan lahir prematur, karena usia kehamilan baru berjalan 6 bulan,” kata dia.
Selama mendapat pelayanan persalinan dari pihak puskesmas, kedua bayi kembar dari pasien itu meninggal di dalam kandungan, namun proses persalinan berjalan normal tidak harus dilakukan operasi cesar. Saat ini ibu hamil tersebut sudah dibawa pulang dengan kondisi baik.
(zka/red)
Tangerang – Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaCilegon – DPC PPP Cilegon menggelar workshop bagi seluruh kadernya. Ketua DPC PPP Cilegon, Sahruji
Baca SelengkapnyaJakarta – Mahkamah Konstitusi menghapus ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil
Baca SelengkapnyaJakarta – Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, masuk dalam daftar finalis tokoh paling korup di
Baca SelengkapnyaCilegon – PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui salah satu Unitnya yaitu Unit Bisnis Pembangkitan
Baca SelengkapnyaSerang – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menerima
Baca SelengkapnyaSerang – Tiga bocah SD yang hanyut sepulang sekolah di Baros, Kabupaten Serang ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSerang – Tiga bocah SD dilaporkan terbawa arus sungai saat lewati jembatan di belakang SMP
Baca SelengkapnyaLebak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten langsung menangani ruas jalan
Baca SelengkapnyaCilegon – Ormas besutan Hercules, GRIB Jaya kini mulai eksis di Cilegon, Banten. Hercules menunjuk
Baca Selengkapnya