IMG-20210318-WA0010
Bagikan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (dok. Divhumas Polri)

Jakarta – Pelaku bom bunuh diri di depan pintu gerbang gereja Katedral berinisial L sempat pamit ke orang tua dan mengirimkan surat wasiat. Isinya, pelaku siap mati syahid.

“Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya yang isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021).

Sigit melanjutkan, pelaku L merupakan suami YSF yang juga ikut dalam aksi bom bunuh diri di Makassar. Mereka baru menikah 6 bulam lalu. Keduanya dinikahkan oleh Rizaldi dan Zulfikar yang tak lain anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

“L dan YSF ini beberapa bulan lalu tepatnya 6 bulan dinikahkan oleh Rizaldi yang beberapa waktu lalu telah ditangkap di bulan Januari, Rizaldi dan Zulfikar ini kelompok JAD sempat melakukan aksi pengeboman di Filipina pada 2018,” katanya.

Sementara itu, polisi terus melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku terorisme jaringan JAD. Ada 4 orang yang terkait bom bunuh diri di gereja Katedral, Makassar.

“Perkembangan dari peristiwa bom kemarin sampai dengan hari ini kita sudah mengamankan 4 orang, yaitu AS, SAS, MR, dan AA di mana masing-masing perannya bersama-sama engan L dan YSF mereka ada dalam satu kelompok kajian Vila Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri,” tutur Sigit.

Sementara, terkait kondisi korban ledakan bom bunuh diri. Sigit menyampaikan ada 13 orang yang masih menjalani perawatan. 4 orang di antaranya sudah melakukan rawat jalan.

“Semua biaya pengobatan ditanggunt oleh negara,” ujarnya.

KOMENTAR