Cilegon – Menjadikan Kota Cilegon sebagai kota layak anak butuh sinergitas dan saling dukung antardinas. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Cilegon, Nurrotul Uyun.
Menurutnya, harus ada kesamaan program dan capaian di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadikan Cilegon sebagai kota layak anak. Dia mencontohkan, dinas yang mengurusi perempuan dan anak misalnya sebagai garda utama terciptanya kota layak anak harus juga ditopang oleh dinas lain.
“Memang salah satunya itu tadi, harus ada kesamaan membangun di semua sektor, berarti kan DP3AKB kemudian Satpol PP, Bappeda, kemudian Dinas Kesehatan kan harus nge-link dengan kota layak anak, Dinas Sosial kemudian juga Perkim bagaimana menata kota layak anak ini agar kemudian bisa menjadi tempat bermain ini jadi tempat yang nyaman,” kata Uyun, Rabu (8/8/2024).
Suatu daerah bisa disebut kota layak anak, lanjut Uyun ketika anak-anak di Cilegon mendapat haknya secara proporsional. Hal itu bisa dicapai ketika OPD bisa saling bersinergi.
“Disebut koa layak anak juga berati anak-anak mendapat haknya secara proporsional. Nah lintas OPD itu semua bisa bersinergi. Makanya tadi itu, kita harus mengurainya dalam ‘apa sih yang menjadi program prioritas daerahnya’,” tuturnya.
Uyun mencontohkan, jika dinas A misalnya punya program yang ada kaitannya dengan kota layak anak, kemudian dinas B punya program serupa, maka antardinas itu perlu ada sinkronisasi dan dituangkan dalam rencana kerja perangkat daerah.
“Kalau program prioritas daerah kan otomatis semua OPD nge-link kan gitu, sebutin berapa prioritasnya, 1, 2, 3, 4, 5, itu semua harus terintegrasi di semua OPD. Artinya ketika membuat rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) itu harus sesuai dengan apa yang menjadi program prioritas daerah dan setiap OPD pasti akan saling berkesinambungan, bersinergi, berharmonisasi. Jadi enggak kegiatan yang terpisah, ini ngak nyambung dengan dinas ini, tidak, itu harus terintegrasi,” kata Uyun.
Indikator-indikator program antardinas itu, lanjutnya bisa didekatkan sehingga tujuan menjadikan Cilegon sebagai kota layak anak dengan cepat bisa tercapai.
“Jadi nanti indikator-indikatornya itu didekatkan, sehingga capaiannya bisa membuat capaiannya dari dinas ini kegiatannya, dinas yang ini tujuannya ini kemudian dinas yang ini apa yang kemudian bisa kita jadikan sebagai outcome,” katanya.
(adv)