
Proses Konklaf Dimulai: Kardinal Seluruh Dunia Berkumpul Pilih Pengganti Paus Fransiskus
8 Mei 2025
Vatikan – Menyusul wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik Roma memulai proses sakral dan tertutup yang
8 Mei 2025
Vatikan – Menyusul wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik Roma memulai proses sakral dan tertutup yang
Vatikan – Menyusul wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik Roma memulai proses sakral dan tertutup yang dikenal sebagai konklaf untuk memilih pemimpin spiritual yang baru bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia. Para kardinal elektor, yang berusia di bawah 80 tahun, telah berkumpul di Vatikan untuk menjalankan tugas penting ini.
Konklaf merupakan mekanisme pemilihan paus yang telah berusia berabad-abad, diatur secara ketat untuk memastikan kerahasiaan dan kemandirian proses dari pengaruh eksternal. Sesuai dengan konstitusi apostolik Universi Dominici Gregis, konklaf dimulai antara 15 hingga 20 hari setelah Tahta Suci kosong, memberikan waktu bagi semua kardinal yang berhak memilih untuk tiba di Vatikan.
Proses diawali dengan misa khusus Pro Eligendo Pontifice (Untuk Pemilihan Paus) di Basilika Santo Petrus, di mana para kardinal memohon bimbingan Roh Kudus dalam memilih pengganti Paus. Setelah itu, para kardinal elektor berarak menuju Kapel Sistina, tempat bersejarah yang menjadi lokasi eksklusif penyelenggaraan konklaf sejak tahun 1878.
Di dalam Kapel Sistina, sumpah kerahasiaan yang ketat diucapkan oleh semua yang terlibat dalam konklaf. Pintu Kapel Sistina kemudian ditutup dan dikunci dari luar, menandai dimulainya periode isolasi bagi para kardinal hingga paus baru terpilih. Selama masa ini, komunikasi dengan dunia luar, termasuk penggunaan telepon dan internet, sangat dilarang.
Pemungutan suara dilakukan dengan menggunakan surat suara khusus. Seorang kandidat memerlukan mayoritas dua pertiga suara dari total kardinal elektor untuk dinyatakan terpilih sebagai paus. Setiap sesi pemungutan suara, yang biasanya dilakukan dua kali pada pagi hari dan dua kali pada sore hari, diikuti dengan pembakaran surat suara.
Hasil pemungutan suara dikomunikasikan kepada dunia luar melalui asap yang keluar dari cerobong asap yang didirikan di atap Kapel Sistina. Asap hitam menandakan bahwa belum ada paus yang terpilih, sementara asap putih mengepul sebagai tanda sukacita bahwa seorang paus baru telah terpilih.
Setelah seorang kardinal menerima hasil pemilihan dan memilih nama kepausannya, ia akan diperkenalkan kepada publik dari balkon Basilika Santo Petrus dengan seruan tradisional “Habemus Papam” (Kita Memiliki Seorang Paus).
Konklaf yang sedang berlangsung ini menarik perhatian dunia, tidak hanya karena pentingnya peran paus dalam Gereja Katolik, tetapi juga karena komposisi Dewan Kardinal saat ini yang mencerminkan penunjukan Paus Fransiskus selama masa kepausannya. Keragaman latar belakang geografis dan pandangan di antara para kardinal ini dipandang dapat memengaruhi dinamika dan durasi konklaf kali ini.
Saat ini, umat Katolik di seluruh dunia dengan penuh harap menantikan munculnya asap putih dari Kapel Sistina, simbol terpilihnya pemimpin baru yang akan melanjutkan kepemimpinan spiritual Gereja Katolik di era yang terus berubah.
Cilegon – Memperingati Hari Kartini yang sarat akan semangat pemberdayaan perempuan dan kepedulian terhadap generasi
Baca SelengkapnyaGarut – Sebuah kejadian nahas mengguncang Garut pada Senin (12 Mei 2025) ketika kegiatan pemusnahan
Baca SelengkapnyaSerang – Pengumuman mengejutkan datang dari salah satu tokoh filantropi paling berpengaruh di dunia, Bill
Baca SelengkapnyaSerang – Pemerintah tengah menyusun peraturan presiden (Perpres) untuk mempercepat implementasi program Makan Bergizi Gratis
Baca SelengkapnyaSerang – Sebuah rekor suhu udara tertinggi di Indonesia untuk periode 24 jam terakhir terdeteksi
Baca SelengkapnyaNEW DELHI/ISLAMABAD – Ketegangan antara India dan Pakistan telah mencapai titik kritis dalam beberapa hari
Baca SelengkapnyaCilegon – Petugas Badan Karantina Indonesia (Barantin) memusnahkan 2,9 ton daging babi hutan atau celeng
Baca SelengkapnyaJakarta – Kasus dugaan penggunaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali
Baca SelengkapnyaVatikan – Kabar sukacita datang dari Vatikan. Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah
Baca SelengkapnyaVatikan – Menyusul wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik Roma memulai proses sakral dan tertutup yang
Baca Selengkapnya