WhatsApp Image 2021-04-09 at 2.42.46 PM
Bagikan

Serang – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengancam akan memecat 20 pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten yang ramai-ramai mengundurkan diri. WH bahkan menyebut para pejabat itu melarikan diri dari kenyataan.

Pengunduran diri para pejabat Dinkes itu dilakukan di tengah upaya penegak hukum membongkar kasus korupsi pengadaan masker yang diduga merugikan negara Rp 1,6 miliar. 

“Saya mengerti situasi keprihatinan para staf, eselon 3 dan 4 dengan ditahannya saudara Lia. Saya kira bentuk solidaritas ini bisa dipahami, namun masalah hukum ini sedang diproses dan ditegakkan oleh Kejati Banten. Dan kita harus memberikan kepercayaan kepada kejaksaan. Dan tentunya sebagai pimpinan saya juga prihatin,” ujar Gubernur Banten Wahidin Halim melalui keterangan tertulis, Selasa (1/6/2021).

WH menilai pengunduran diri para pejabat itu tak bisa ditolerir, sebabnya, mereka memutuskan mundur di tengah upaya Pemprov Banten menghadapi masa pandemi dan berusaha melindungi rakyat dengan sebaik-baiknya, 20 pejabat itu dinilai terlalu gampang untuk mengambil sikap mengundurkan diri.

“Setelah sekilas, saya pelajari pengunduran diri ini bukan semata-mata karena solidaritas karena temannya ditahan. Mereka-mereka adalah orang-orang lama yang kinerjanya sudah kita tahu tidak mau mengubah mindsetnya dengan upaya Pemerintah Provinsi dalam memerangi korupsi. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dan meningkatkan administrasi pemerintahan yang baik,” kata dia.

Atas penilaian itu, WH akan segera membahas persoalan yang terjadi di Dinas Kesehatan tersebut. Ancaman pemecatan pun datang dari WH untuk para pejabat eselon III dan IV tersebut.

“Mereka akan kita nonjobkan atau kemungkinan bisa kita pecat kalau memang memenuhi unsur ketentuan dan kita akan segera mencari penggantinya,” ujarnya.

Menurutnya, gerakan mengundurkan diri secara serempak menyinggung perasaan masyarakat. Seorang pengabdi, kata WH mestinya tetap mengabdi dalam kondisi dan situasi apapun.

“Ini satu gerakan yang menurut saya sangat menyinggung perasaan masyarakat.  Harusnya kalau seorang pengabdi, konsekuensi apapun yang akan terjadi mereka tetap mengabdi, ini kan seperti tentara yang desersi ketika negara memerlukan pengabdian mereka. Kita sekarang sedang berperang melawan Covid-19, oleh karena itu akan kita bahas segara,” katanya 

Wahidin menyatakan jika dalam pemeriksaan pihaknya mendapat indikasi bahwa motifnya karena tidak ingin berperang melawan Covid-19 atau ada faktor lain, maka bisa saja akan ada pemecatan. 

“Kalau terbukti ada faktor-faktor lain dari pengunduran diri ini, maka akan saya non-jobkan atau bisa juga dilakukan pemecatan,” kata Wahidin.

KOMENTAR