20241022_102714
Bagikan
Cilegon – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom mengajak santri untuk melawan narkoba dan terorisme. Dia menilai pesantren adalah basis pendidikan moral bangsa untuk melawan keduanya.
“Ada dua kerusakan moral yang terjadi yaitu pertama adalah narkoba yang kedua adalah terorisme, sehingga lewat penyelenggaraan atau momentum Hari Santri Nasional ini kita mengajak semua santri untuk mengambil kembali peran sebagai masyarakat sebagai basis pendidikan moral bangsa untuk melakukan perlawanan kedua isu tersebut,” kata Marthinus usai memperingati Hari Santri di Cilegon, Selasa (22/10/2024).
Menurutnya, momentum Hari Santri ini menjadi pengingat akan bahaya narkoba dan terorisme adalah dua hal yang daya rusaknya tinggi di Indonesia. Santri dan lembaga pesantren menurutnya menjadi basis pembangunan moral bangsa.
“Karena di tengah hari santri ini ada satu isu yang juga diangkat yaitu tentang bagaimana bahaya narkoba dan bagaimana bahaya radikalisasi dan terorisme, dan kita ketahui bahwa santri dan pesantren adalah suatu basis pembangunan moral bangsa ini,” ujarnya.
Marthinus mengatakan, resolusi jihad dan slogan mencintai tanah air bagian dari iman bisa dimaknai kembali untuk melawan dua isu tersebut.
“Kita ketahui bahwa dari lingkungan pesantren lahirnya hubbul wathon minal iman yaitu mencintai negara dan mencintai tanah air adalah merupakan dari iman, dan satu lagi resolusi jihad untuk melawan penjajah. Kita memaknai kembali dua moral standing itu dalam melakukan perlawanan narkoba dan terorisme yang saat ini sedang mengancam eksistensi negara dan merusak kemanusiaan,” tuturnya.
(rul/red)
KOMENTAR