Aktivis Soroti Wilayah Adat Baduy Makin Terancam Kerusakan Lingkungan
9 Juni 2021
Serang - Aktivis lingkungan di Banten menyoroti ancaman kerusakan lingkungan
9 Juni 2021
Serang - Aktivis lingkungan di Banten menyoroti ancaman kerusakan lingkungan
Serang – Aktivis lingkungan di Banten menyoroti ancaman kerusakan lingkungan di wilayah adat Baduy. Tambang liar di kawasan Baduy menjadi ancaman nyata jika tak ditertibkan.
Ketua Pena Masyarakat Banten, Madhaer Effendi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak sudah menetapkan wilayah suku Baduy sebagai cagar budaya sejak 1990. Perlindungan masyarakat adat Baduy itu menurutnya masih terancam dengan adanya tambang liar.
“Disatu sisi masyarakat kesulitan menetapkan mana saja yang seharusnya menjadi wilayah adat, namun di sisi lain pemerintah yang juga “bergegas” menetapkan wilayah-wilayah untuk kemudian dipetakan sebagai proyek pembangunan—dengan segala potensi bencana yang mengikutinya,” kata Aeng sapaan akrab Madhaer melalui keterangannya, Rabu (9/6/2021).
Aeng melanjutkan, peristiwa tambang emas liar yang merusak wilayah adat suku Baduy terjadi beberapa bulan lalu. Seorang warga Baduy menangis hutan larangannya dirusak oleh gurandil. Peristiwa itu kemudian viral di media sosial.
“Tentu kita masih ingat tentang tangisan Aki Pulung ketika menceritakan adanya kerusakan di hutan larangan di Gunung Liman. Kerusakan ini karena adanya aktivitas penambangan liar oleh oknum pengusaha. Apa yang disampaikan oleh Aki Pulung harusnya menjadi “peringatan tanda bahaya” bagi kita semua. Menurut Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), pengerusakan hutan Kawasan tersebut sama dengan upaya penindasan dan peniadaan kehidupan masyarakat adat Baduy,” ujarnya.
Suku Baduy dinilai berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pena Masyarakat menilai jika terjadi kerusakan lingkungan di Baduy, dampaknya bukan saja terjadi di Banten tapi juga di Jawa Barat.
“Padahal masyarakat adat Baduy punya peran yang sangat krusial sebagai Penjaga Bumi. Kerusakan yang terjadi di wIlayah adat Baduy akan berdampak bukan hanya diwilayah tersebut, tetapi seluruh wilayah Banten hingga Jawa Barat. Jika penambangan liar terus-terusan terjadi di wilayah Adat, akibatnya akan terjadi bencana longsor, banjir dan juga pencemaran lingkungan. Bukan hanya wilayah hulu (gunung dan sungai) tetapi akan berdampak juga ke wilayah hilir (laut),” kata dia.
Tangerang – Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaCilegon – DPC PPP Cilegon menggelar workshop bagi seluruh kadernya. Ketua DPC PPP Cilegon, Sahruji
Baca SelengkapnyaJakarta – Mahkamah Konstitusi menghapus ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil
Baca SelengkapnyaJakarta – Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, masuk dalam daftar finalis tokoh paling korup di
Baca SelengkapnyaCilegon – PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui salah satu Unitnya yaitu Unit Bisnis Pembangkitan
Baca SelengkapnyaSerang – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menerima
Baca SelengkapnyaSerang – Tiga bocah SD yang hanyut sepulang sekolah di Baros, Kabupaten Serang ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSerang – Tiga bocah SD dilaporkan terbawa arus sungai saat lewati jembatan di belakang SMP
Baca SelengkapnyaLebak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten langsung menangani ruas jalan
Baca SelengkapnyaCilegon – Ormas besutan Hercules, GRIB Jaya kini mulai eksis di Cilegon, Banten. Hercules menunjuk
Baca Selengkapnya