IMG-20210503-WA0021
Bagikan

Pandeglang – DPC PKB Pandeglang menargetkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jadi Presiden Republik Indonesia. Kuncinya ada pada penguasaan parlemen baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat.

“Ya, yang paling penting selain kami targetkan agar kursi di DPRD Pandeglang, Provinsi dan DPR RI dimenangkan maksimal, Gus Ami atau Ketua Umum PKB Pusat menjadi Presiden RI,” kata Ketua DPC PKB Pandeglang, Nawawi Nurhadi saat Mukercab, Senin (3/5/2021).

Untuk mencapai target itu, pihamnya akan melakukan penataan struktur yang konsen PKB untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

“Penataan struktur itu penting sekali ya, terutama penataan struktur ranting. Ini menjadi konsen kami, agar pengurus rating itu benar-benar ada di kelurahan dan desa yang tersebar di 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang,” kata dia.

Bahkan ia menegaskan bahwa kader PKB harus hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk melayani masyarakat semaksimal mungkin.

Dengan demikian, ia menegaskan bahwa pengurus PKB dan kadernya harus berpartisipasi hadir di tengah-tengah masyarakat supaya masyarakat percaya merasa dilayani oleh Kader PKB.

“Itu penting sekali. Nanti kedepannya pengurus dan kader harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Jadi ketika rakyat membutuhkan kami, kami bakal melayani semaksimal mungkin. Hal itu supaya kehadiran PKB benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ucapnya.

Nurhadi menambahkan, PKB bisa di garda terdepan mengontrol kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang pro terhadap rakyat.

“Pokoknya kami tidak menginginkan adanya kebijakan pemerintah maupun pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, yang tidak pro terhadap rakyat. Maka dari itu PKB bakal jadi garda terdepan mengawal kebijakan pemerintah,” tuturnya.

Pihaknya berharap PKB bisa memulai konsolidasi yang dengan organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama beserta badan otonom yang dinaunginya.

“Selain konsolidasi pengurus dan kader, kami juga melakukan konsolidasi dengan Ormas (Organisasi Masyarakat), diantaranya Nahdlatul Ulama (NU) berserta badan otonomnya yakni Ansor, Fatayat dan Ormas lainnya juga,” ujarnya.

KOMENTAR